Senin, 17 Desember 2012

Siklus Energi Kehidupan Manusia





Dalam mencapai tujuan hidup manusia yang sempurna berbagai macam cara dilakukan untuk mewujudkannya. Mungkin teori siklus pada gambar diatas sudah terungkap ribuan tahun bahkan jutaan tahun dahulu sebelum saya lahir kedunia ini. Saya menyimpulkan secara sederhana untuk meraih tujuan hidup manusia hanya dilakukan dengan do'a dan ikhtiar. Dalam kenyataan hidup ketika kita menjalani kehidupan ini tidak sesederhana yang kita teorikan saja, hidup ini lebih rumit dari yang kita bayangkan tapi dengan memahami konsep ini maka insya Allah jalan hidup kita akan menjadi lebih mantap dan selalu optimis dalam menghadapi segala macam rintangan.

Manusia terlahir di dunia ini dengan kondisi yang berbeda ada laki-laki dan ada wanita, terlahir dalam keluarga kaya, sederhana atau miskin, serta kondisi fisik yang sempurna dan tidak sempurna. Perbedaan ini merupakan anugerah karena dengan perbedaan ini kita bisa belajar lebih banyak lagi mengenai kehidupan. Hal yang paling penting kita harus berusaha sebaik-baiknya dalam hidup ini, kita mempunyai kesempatan yang sama untuk bahagia dan sukses.

Jangan pernah berfikir bahwa ketika kita lahir dalam keluarga miskin maka kita akan miskin selamanya, memang ketika lahir kedunia ini itu bukan kuasa kita untuk menentukan dimana kita akan lahir dan dalam kondisi apa kita terlahir tapi ketika harus meninggal dalam keadaan miskin itu salah anda yang salah dalam menentukan jalan hidup kita.

Tuhan lebih tahu mengapa anda terlahir di dunia ini dalam kondisi miskin atau kaya, syukuri di mana posisi anda sekarang dan mulailah berjuang. Kita akan di beri jawaban ketika kita sudah menjalani kehidupan ini dan ketika kita mulai dewasa kita akan mulai mengerti perjalanan hidup ini, tidak ada sesuatu yang kita lakukan sia-sia dalam kehidupan ini. Semakin bijak anda menyikapi kondisi yang terjadi maka kita akan bisa mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Insya Allah saya akan mengupas siklus di atas, dan sebelumnya saya meminta do'a restu untuk menyelesaikan pembahasan saya. Do'a merupakan permintaan kita terhadap yang Maha kuasa, entah itu minta keselamatan, kekayaan, kemudahan, kekuatan atau apapun bentuk permintannya itu merupakan pembuktian bahwa kita makhluk ciptaan Tuhan yang butuh pertolongan, secara sadar maupun tidak sadar kita berdo'a setiap waktu, percaya atau tidak percaya kepada Tuhan kita pasti melakukannya.
Di sinilah terkadang kesombongan manusia muncul dan tidak mau mengakui dirinya butuh bertolongan karena dia sukses dan berhasil tanpa minta bantuan kepada siapapun. Tuhan menolong tanpa harus turun tangan langsung, Tuhan sudah menciptakan sistem yang mengatur semuanya.

Manusia dengan do'a akan menimbulkan motivasi dalam dirinya, ketika kita berkata "Saya pasti bisa", "Saya bisa melewati semua rintangan dengan sempurna", "Dengan kerja keras saya pasti berhasil", "Tidak ada yang tidak mungkin" kata-kata seperti ini merupakan do'a yang baik untuk kita, sebagai pemicu semangat untuk menghadapi hidup ini.

Do'a dengan Tuhan akan menimbulkan keajaiban, Ketika Tuhan sudah berkehendak siapa yang bisa mencegahnya? tentu tidak ada yang bisa karena Tuhan yang memiliki segala yang ada di alam semesta ini. Tentunya kita pernah merasakan keajaiban di dalam hidup ini, keajaiban ini merupakan hal yang tidak terduga yang membawa keberuntungan. Banyak kisah yang sudah menceritakan bagaimana keajaiban itu benar-benar ada. Berdo'alah dengan setulus hati dan yakinlah Tuhan selalu mendengar do'a kita. Seperti contohnya kita atau kerabat sakit keras dan medis sudah tidak sanggup lagi, ketika permohonan do'a di lakukan dan seiring berjalannya waktu sakit berangsur sembuh, apakah hal seperti ini merupakan sebuah kebetulan? tentu tidak, ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

Manusia dengan Ikhtiar akan menimbulkan kausalitas atau hubungan sebab akibat, pernahkah anda mendengar istilah "Apa yang di tanam itulah yang di tuai" hal ini mengindikasikan bahwa ketika kita menanam pohon mangga maka kita akan memetik buah mangga. Ihktiar merupakan suatu bentuk usaha, aktivitas yang dilakukan untuk memperbaiki keadaan kita, kita bekerja keras maka kita akan mendapatkan imbalan yang akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ketika anda berdiam diri maka anda tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, kecuali anda sudah membangun sistem yang bagus di masa lalu dan anda tinggal menikmati hasilnya dalam hal ini pasiv income tapi untuk mendapatkan pasiv income anda harus bekerja keras dahulu. Kita belajar dengan sungguh-sungguh maka kita akan mendapatkan nilai yang baik, nilai yang baik ini karena akibat kerja keras kita. Berusahalah dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Ikhtiar dengan Tuhan akan menimbulkan Jawaban, ketika kita sudah berusaha sebaik-baiknya kita pasrahkan keputusannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, baik buruknya kita terima dengan lapang dada, ada hal penting yang harus kita pahami bahwa Tuhan Maha Mengetahui yang terbaik bagi kita, jika hasil yang kita inginkan tidak sesuai berarti ada hal yang harus di perbaiki kembali. "Seorang pebisnis ulung bukan seseorang yang tidak pernah gagal dalam berbisnis", jika anda gagal berarti Tuhan sayang pada anda hal ini memberi anda kesempatan untuk belajar lebih giat lagi.

Dalam lingkaran energi ini ada ilmu, ilmu sangat penting karena dengan ilmu kita bisa menciptakan bermacam karya. Ilmu bisa anda dapatkan di mana saja seperti di sekolah, di rumah, berkomunikasi dengan orang, dll. Carilah ilmu sebanyak-banyaknya karena ilmu akan menjadi senjata dalam menghadapi kerasnya hidup. Jangan pernah mengatakan "Buat apa kuliah jika hanya menjadi pengangguran", jangan sombong jika anda berhasil tanpa harus kuliah atau sebaliknya jangan sombong karena anda sukses karena kuliah, kehidupan ini berputar ada saatnya di atas dan ada saatnya di bawah. Dengan Ilmu derajat manusia akan naik, dengan ilmu juga kita bisa meningkatkan kepercayaan diri, semakin anda berilmu maka energi kehidupan anda akan meningkat.

Salam Positif

Kamis, 13 Oktober 2011

Ciri Wanita Muslimah Ahli Surga


Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
  1. Bertakwa.
  2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
  3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
  4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
  5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
  6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
  7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
  8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
  9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
  10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
  11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
  12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
  13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
  14. Berbakti kepada kedua orang tua.
  15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman : “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)

Peranan Seorang Istri Dalam Islam

Sebuah berita gembira datang dari sebuah hadits Rosul bahwa Rosulullah saw. Bersabda :
” Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah”.



Di dalam Islam, peranan seorang istri memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan berumah tangga dan peranannya yang sangat dibutuhkan menuntutnya untuk memilih kualitas yang baik sehingga bisa menjadi seorang istri yang baik. Pemahamannya, perkataaannya dan kecenderungannya, semua ditujukan untuk mencapai keridho’an Allah swt., Tuhan semesta Alam. Ketika seorang istri membahagiakan suaminya yang pada akhirnya, hal itu adalah untuk mendapatkan keridho’an dari Allah swt. sehingga dia (seorang istri) berkeinginan untuk mengupayakannya.


Kualitas seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nya yang tersurat dalam surat Al-Ahzab. Seorang wanita muslimah adalah seorang wanita yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertaankan keutuhan (rumah tangga) dalam waktu susah dan senang serta mengajak untuk senantiasa ada dalam pujian Allah swt.
Ketika seorang wanita muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengerti bahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban dalam Islam kepada pencipta-Nya, Allah swt. menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yang disebutkan dalam ayat Al-Qur’an:
” Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu.” (QS. An Nisaa’ , 4:32).
Kita dapat melihat dari ayat ini bahwa Allah swt. membuat perbedaan yang jelas antara peranan laki-laki dan wanita dan tidak diperbolehkan bagi laki-laki atau wanita untuk menanyakan ketentuan peranan yang telah Allah berikan sebagaimana firman Allah:
“ Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rosul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.” (QS. Al Ahzab, 33:36)
Karenanya, seorang istri akan membenarkan Rosulullah dan akan membantu suaminya untuk menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah (hukum Islam) dan memastikan suaminya untuk kembali melaksanakan kewajiban-kewajibannya, begitupun dengan kedudukan suami, dia juga harus memenuhi kewajiban terhadap istrinya.
Diantara hak-hak lainnya, seorang istri memiliki hak untuk Nafaqah (diberi nafkah) yang berupa makanan, pakaian dan tempat untuk berlindung yang didapatkan dari suaminya. Dia (suami) berkewajiban membelanjakan hartanya untuk itu walaupun jika istri memiliki harta sendiri untuk memenuhinya. Rosulullah saw. Bersabda :
” Istrimu memiliki hak atas kamu bahwa kamu mencukupi mereka dengan makanan, pakaian dan tempat berlindung dengan cara yang baik.” (HR. Muslim)
Ini adalah penting untuk dicatat bahwa ketika seorang istri menunaikan kewajiban terhadap suaminya, dia (istri) talah melakukan kepatuhan terhadap pencipta-Nya, karenanya dia (istri yang telah menunaikan kewajibannya) mendapatkan pahala dari Tuhan-Nya. Rosulullah saw. mencintai istri-istrinya karena kesholehan mereka.
Aisyah r.a. suatu kali meriwayatkan tentang kebaikan kualitas Zainab ra, istri ketujuh dari Rosulullah saw.,
”Zainab adalah seseorang yang kedudukannya hampir sama kedudukannya denganku dalam pandangan Rosulullah dan aku belum pernah melihat seorang wanita yang lebih terdepan kesholehannya daripada Zainab r.a., lebih dalam kebaikannya, lebih dalam kebenarannya, lebih dalam pertalian darahnya, lebih dalam kedermawanannya dan pengorbanannya dalam hidup serta mempunyai hati yang lebih lembut, itulah yang menyebabkan ia lebih dekat kepada Allah”.
Seperti kebesaran wanita-wanita muslimah yang telah dicontohkan kepada kita, patut kiranya bagi kita untuk mencontohnya dengan cara mempelajari kesuciannya, kekuatan dari karakternya, kebaikan imannya dan kebijaksanaan mereka. Usaha untuk mencontoh Ummul Mukminin yang telah dijanjikan surga (oleh Allah) dapat menunjuki kita kepada karunia surga.
Abu Nu’aim meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. Bersabda :
“ Ketika seorang wanita menunaikan sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan mematuhi suaminya, maka dia akan masuk surga dengan beberapa pintu yang dia inginkan”. (Al Bukhori, Al Muwatta’ dan Musnad Imam Ahmad).
wallahu a’lam bish showab..

Hindun Binti Amru Bin Haram

Profil Hindun Binti Amru Bin Haram ( Isteri Amru Ibnul Jamuh )

Hindun binti Amru adalah sosok muslimah yang hatinya dipenuhi kecintaan kepada Islam. Kecintaannya kepada ad dinul haq,Islam, menjadikannya muslimah yang gigih mengobarkan semangat jihad bagi para rijal. Untuk memperjuangkan, mempertahankan, membela tegaknya kalimah Alloh SWT. Tak terkecuali kepada suami, anak dan keluarganya.

Siapakah Hindun binti Amru ?

Beliau adalah isteri Amru ibnul Jamuh, salah seorang pemuka Bani Salamah yang terhormat. Namun memiliki cacat yaitu pincang. Walaupun demikian, dengan keadaan fisik yang tidak normal tersebut, Amru ibnul Jamuh berhasil meraih syahid. Ia tidak mau tertinggal dalam jihad melawan musuh-musuh Islam.Walaupun sesungguhnya tidak ada kewajiban atasnya untuk itu. Demikian juga putranya Khallad dan Abdullah ( saudaranya) merekapun syahid.

Hindun binti Amru kehilangan tiga orang yang dicintainya dalam satu waktu. Namun itu tidak menjadikannya lemah, atau hanyut dalam kesedihan.

Membawa Jenazah ke Madinah.

Ketika Hindun akan membawa jenazah ketiga orang yang dicintainya ke Madinah untuk dimakamkan disana, Ummul Mu’minin Aisyah melihatnya dan berkata padanya,” Kamu memiliki kebaikan , lalu apa kamu tinggalkan dibelakangmu ?”

Hindun menjawab,” Rasulullah SAW adalah orang sholeh, dan setiap musibah setelah beliau adalah kecil. Dan Alloh SWT mengambil dari orang-orang mu’min untuk menjadi syuhada !!”.

“Siapa mereka ?” Tanya Aisyah ra.

“Saudaraku, putraku Khallad dan suamiku Amru ibnul Jamuh”.

“ Kemana engkau akan pergi dengan jenazah mereka ?,” lanjut Aisyah.

“ Saya hendak mengubur mereka di Madinah,” jawab Hindun.

Subhanallah … akhwati … mari kita hayati ketegaran dan kesabarannya. Amat sedikit muslimah yang mampu melakukannya. Kehilangan tiga orang yang dicintai dalam satu waktu, namun tetap sabar.

Berangkatlah Hindun menuju Madinah. Namun kuda yang dikendarainya tidak mau berjalan kearah yang dimaksud. Akhirnya Hindun mengarahkan tali kekangnya kearah kancah Perang Uhud, maka kuda itupun bergerak menuju kesana.

Disanalah Rasulullah SAW menguburkan ketiganya ( Amru ibnul Jamuh, Khallad dan Abdullah ).

Setelah penguburan Rasulullah SAW berkata kepada Hindun,” Wahai Hindun, mereka bertiga nanti di jannah saling berdampingan”. Dengan wajah berseri-seri, Hindun berkata,” Wahai Rasulullah, do’a kanlah saya agar bisa bersama mereka ( dijannah nanti) “.

Kecintaannya kepada tegaknya Islam, menjadikan penawar rasa duka kehilangan orang-orang yang sangat dekat dan sangat dicintainya.

Itulah hakikat Iman, kecintaan kepada Alloh SWT, Rasululullah dan berjihad dijalanNya berada diatas segala-galanya.

Semoga, dengan semakin memahami dan menghayati ketegaran, kesabaran dan kegigihan para shahabiyah. Alloh SWT tumbuh suburkan dalam hati kita benih-benih keimanan yang melahirkan semangat jihad untuk berkorban, baik harta maupun nyawa. Demi tegakNya kalimah Alloh SWT diatas bumi . Bumi yang sejatinya Alloh SWT wariskan kepada hamba-hambaNya yang sholih. Sehingga umat Islam tidak akan dilecehkan dibelahan bumi manapun. Allahu Akbar.

Khadijah Binti Khuwailid (Istri Rasulullah di permulaan Islam)

Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum
lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua
wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja
keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwa-
ilid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi
wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia
adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi
mereka yang mengikuti teladannya.

Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW
sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung
di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya
ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah
sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga.
Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya
sarat dengan kebaikan.

Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika
orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan
dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku
apa-apa."

Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada-
hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khu-
wailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik
dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat men-
jadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.

Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya,
dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga.
Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan se-
baik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam is-
tananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hi-
dupnya.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai,
Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi
kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan
salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang
sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya
dan tidak ada kepayahan." [HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi
SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah disepakati."]

Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia,
hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ?

Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung
dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada
Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama
Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia
habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang
suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan
tertinggi bagi para wanita.

Betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW
sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama
kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat-
ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian
dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak
menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu
dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika
Nabi SAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian,
tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.

Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat
meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan
takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah
berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah
mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah,
kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya
kepada Khadijah r.a.

Khadijah r.a. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera
pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau
menjadi Nabi umat ini." Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali pe-
neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi
urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menye-
dihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau peng-
hindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan
kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendak-
nya wanita ideal.

Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam
kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul
SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhan-
nya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyam-
paikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah
yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahte-
raan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."

Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun
di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta
khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat
pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung
da'wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah
yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama
seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolong-
nya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya,
ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong-
nya dengan jiwa dan hartanya.

Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-
orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan
dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-
apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari
selain dia." [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]

Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia
berkata :"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah,
ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau
minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-
nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari
mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." [Shahih
Bukhari, Bab Perkawinan Nabi SAW dengan Khadijah dan Keutamaannya, 1/539]

Nasehat


Barangsiapa memenuhi kebutuhan manusia di dunia
maka ALLAH akan mencukupi kebutuhannya di dunia dan di akhirat.

Ketika kerjamu tidak dihargai,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN.
Ketika usahamu dinilai tidak penting,
maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN.
Ketika hatimu terluka sangat dalam,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
Ketika kamu harus lelah dan kecewa,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kamu tanggung,
maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHHATIAN.

Maa kholaqta haadzaa baathila..
Sungguh tidak ada kesia-siaannya ALLAH menciptakan semua itu..
Oleh karenanya, bersabarlah saudara-saudariku..

Saat mata lelah terus memandang, dengan tidur adalah sarana untuknya beristirahat
Saat Nabi berjihad dalam medan perang, shalat adalah sarana untuk beliau istirahat
tapi apa iya, ketika hidung lelah untuk bernafas, jantung lelah untuk berdetak, mematikannya adalah satu-satunya cara untuk beristirahat,
dengan BERSYUKUR ATAS RAHMAN & RAHIM-NYA yang memberi tanpa henti sebelum sampai tiba pada batas akhir dan tanpa harga yang ditentukan..
Semoga esok jantung dan nafas ini masih tetap ada.

Pendidikan Keluarga


Selamat Siang Netter yang baik ..
Siang -siang gini enaknya ngapain ya ..??
Oiya .. Sudahkah kalian membaca buku-nya Mbak Hanum yang judulnya "Menapak jejak Amien Rais"?

Dilihat dari sinopsisnya, buku tersebut banyak mengulas mengenai pendidikan keluarga.
Seorang anak yang sangat bangga dengan ayahnya, dan ingin membagi kebahagiaan itu kepada orang lain.

Keluarga merupakan tempat belajar yang pertama bagi anak. Pendidikan keluarga adalah pendidikan nonformal yang ternyata lebih penting daripada pendidikan formal. Sebuah pendidikan yang diajarkan oleh anak semenjak kecil, akan tertanam kuat dalam hidupnya.

Pendidikan tersebut lebih banyak mengacu kepada pendidikan moral anak. Secara bawah sadar, anak akan meniru kebiasaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Diajarkan atau tidak diajarkan, hal itu secara tidak sadar terekam menjadi sebuah belief dalam diri anak.

Pendidikan moral, diberikan oleh orang tua kepada anaknya sepanjang hayat. Sebagaimana lagu anak-anak jaman doeloe .. Hanya dengan pengabdian dan ketulusan hati, segala yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik kepada si anak.

kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia


Pendidikan keluarga sangat berdampak bagi kehidupan si anak ketika dewasa. Orangtua yang acuh terhadap kehidupan si anak akan berakibat si anak menjadi orang yang brutal, karena kurangnya kasih sayang dari orangtua.

Kejahatan yang sering terjadi di dunia ini, kemungkinan berasal dari kehidupan keluarga yang buruk. Kurangnya perhatian dari orangtua membuat mereka mencari perhatian di luar rumah.

Lepas dari semua itu, tak dapat dipungkiri lagi bahwa kesadaran diri juga banyak berperan dalam membentuk diri. Orang yang sadar akan hidup dan tanggung jawab, akan berpikir ulang untuk melakukan kebrutalan, karena hidupnya lebih berharga dan mereka dapat menjadi orang yang terkenal dengan cara yang baik.
 

Design By:
SkinCorner