Kamis, 13 Oktober 2011

Hindun Binti Amru Bin Haram

Profil Hindun Binti Amru Bin Haram ( Isteri Amru Ibnul Jamuh )

Hindun binti Amru adalah sosok muslimah yang hatinya dipenuhi kecintaan kepada Islam. Kecintaannya kepada ad dinul haq,Islam, menjadikannya muslimah yang gigih mengobarkan semangat jihad bagi para rijal. Untuk memperjuangkan, mempertahankan, membela tegaknya kalimah Alloh SWT. Tak terkecuali kepada suami, anak dan keluarganya.

Siapakah Hindun binti Amru ?

Beliau adalah isteri Amru ibnul Jamuh, salah seorang pemuka Bani Salamah yang terhormat. Namun memiliki cacat yaitu pincang. Walaupun demikian, dengan keadaan fisik yang tidak normal tersebut, Amru ibnul Jamuh berhasil meraih syahid. Ia tidak mau tertinggal dalam jihad melawan musuh-musuh Islam.Walaupun sesungguhnya tidak ada kewajiban atasnya untuk itu. Demikian juga putranya Khallad dan Abdullah ( saudaranya) merekapun syahid.

Hindun binti Amru kehilangan tiga orang yang dicintainya dalam satu waktu. Namun itu tidak menjadikannya lemah, atau hanyut dalam kesedihan.

Membawa Jenazah ke Madinah.

Ketika Hindun akan membawa jenazah ketiga orang yang dicintainya ke Madinah untuk dimakamkan disana, Ummul Mu’minin Aisyah melihatnya dan berkata padanya,” Kamu memiliki kebaikan , lalu apa kamu tinggalkan dibelakangmu ?”

Hindun menjawab,” Rasulullah SAW adalah orang sholeh, dan setiap musibah setelah beliau adalah kecil. Dan Alloh SWT mengambil dari orang-orang mu’min untuk menjadi syuhada !!”.

“Siapa mereka ?” Tanya Aisyah ra.

“Saudaraku, putraku Khallad dan suamiku Amru ibnul Jamuh”.

“ Kemana engkau akan pergi dengan jenazah mereka ?,” lanjut Aisyah.

“ Saya hendak mengubur mereka di Madinah,” jawab Hindun.

Subhanallah … akhwati … mari kita hayati ketegaran dan kesabarannya. Amat sedikit muslimah yang mampu melakukannya. Kehilangan tiga orang yang dicintai dalam satu waktu, namun tetap sabar.

Berangkatlah Hindun menuju Madinah. Namun kuda yang dikendarainya tidak mau berjalan kearah yang dimaksud. Akhirnya Hindun mengarahkan tali kekangnya kearah kancah Perang Uhud, maka kuda itupun bergerak menuju kesana.

Disanalah Rasulullah SAW menguburkan ketiganya ( Amru ibnul Jamuh, Khallad dan Abdullah ).

Setelah penguburan Rasulullah SAW berkata kepada Hindun,” Wahai Hindun, mereka bertiga nanti di jannah saling berdampingan”. Dengan wajah berseri-seri, Hindun berkata,” Wahai Rasulullah, do’a kanlah saya agar bisa bersama mereka ( dijannah nanti) “.

Kecintaannya kepada tegaknya Islam, menjadikan penawar rasa duka kehilangan orang-orang yang sangat dekat dan sangat dicintainya.

Itulah hakikat Iman, kecintaan kepada Alloh SWT, Rasululullah dan berjihad dijalanNya berada diatas segala-galanya.

Semoga, dengan semakin memahami dan menghayati ketegaran, kesabaran dan kegigihan para shahabiyah. Alloh SWT tumbuh suburkan dalam hati kita benih-benih keimanan yang melahirkan semangat jihad untuk berkorban, baik harta maupun nyawa. Demi tegakNya kalimah Alloh SWT diatas bumi . Bumi yang sejatinya Alloh SWT wariskan kepada hamba-hambaNya yang sholih. Sehingga umat Islam tidak akan dilecehkan dibelahan bumi manapun. Allahu Akbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Design By:
SkinCorner